Sabtu, 17 April 2010

CINTA 2 HATI

Mungkin ini terdengar klise, tapi inilah cerita cintaku. Sejujurnya Aku tak begitu tahu apa itu cinta.. Aku hanya mengartikan cinta sebagai apa yang bisa membuat duniaku berubah dalam sekejap, membuat sesuatu ada bahkan dari sebuah ketiadaan. Aku hanya mampu mengikuti kemana dan bagaimana CINTA kan membawaku. Ibarat musafir, saat ini cintaku sedang terpaku pada 2 jalan yang salah satunya harus kupilih.. Tapi keraguan selalu membayangi saat Aku akan melangkahkan kakiku hingga akhirnya Aku masih tetap terpaku pada jalan yang entah kapan akan ku lalui?!
Aku menyayangi 'dia' dan "dia". 'Dia' adalah seorang yang membuatku merasa berarti, membuatku yakin Aku bisa melakukan apa yang Aku anggap tak mampu ku lakukan... 'dia' adalah semangatku, 'dia' seperti 'BINTANG' bagiku. Dan "dia"... orang yang ada di saat apapun keadaanku, "dia" tetap menunggu keputusanku meskipun "dia" tahu "dai" merasa terluka karenanya.
Sebenarnya, mumgkin Aku telah mengetahui keputusan mana dan apa yang harus Aku ambil.. tapi semuanya terasa sulit saat Aku akan melakukannya

Sabtu, 20 Maret 2010

Teratai 'n Bintang

Teratai says:
Apakah semua munkin?
Saat teratai mulai bertanya
: Apakah benar Aku pantas menunggu
untuk mendapat sinaran dari bintang yang agung?
Sedang Aku hanyalah teratai yang tak seindah mawar..
Tak secantik sakura saat mekar di musim salju..
Aku hanyalah teratai yang mekar dalam kubangan air yang terlupakan
dan hanya bisa berharap sinar bintang sudi menyinari..

Bintang sAys:
Saat ni terang bintang meredup
karena Bintang tak mau esok pagi surya enggan menyinari sang teratai
sabarlah teratai menunggu  mentari, karena cahayanya terang..
Hari ini Aku jadi bintangmu, tapi suatu saat Aku ingin jadi mataharimu... Selamanya

Teratai says again:
Aku ingin kamu jadi Bintang
Selamanya tetap jadi Bintang dalam hatiku..
Tahukah kamu, Bintang takkan meninggalkan teratai dalam kesendirian,
meskipun Bintyang tak selalu terlihat?
tak sperti matahari yang datang dan pergi..
Bintang selalu meskipun cahayanya tak seterang matahari..
Aku ingin Kamu tetap jadi Bintang.. bIntang hatiku

Selasa, 16 Maret 2010

Lavazza1 [ Hujan di Ujung Malam ]

Malam yg sunyi. Ribuan bintang di langit tampak enggan menyapa malam, mereka lebih suka terpekur di balik kelambu awan gelap yg menaungi malam ini. Terdengar kini alunan suara rintik hujan yg mengganti kerlipan bintang di malam ini. Menemanimu termenung di dalam kamarmu. Kama berukuran 2x3 m itu selalu menjadi saksi dari semua amarahmu, sedih, bahagia dan tangisanmu. kamar dg warna dinding usang, tempat tidur yg hanya mampu memuat satu orang, sebuah al mari di sebelah tempat tidur dan sebuah meja belajar di pojok ruangan kecil itu dg sebuah cermin yg tak cukup besar tapi masih dapat kau gunakan untuk melihat ke dalam dirimu sendiri dan bertanya pd dirimu sendiri. Seringkali sat bercermin kau terlihat menemukan sebuah dunia baru, dunia dimanan kau adalah penguasanya. Dan selalu kau temui juga sahabat sejatimu di dunia yg hanyan milikmu itu. Seseorang yg tak akan pernah membohongimu, seseorang yg takkan pernah mrnghianatimu dan meninggalkanmu, seseorang yg akan selalu menjadi tolak ukur dan pembenaran dari semua tingkah laku dan sifatmu. Dialah bayanganmu...
Seperti sekarang, kau duduk menghadap cermin dg air mata yg mengalir dari telaga matamu yg tmpak terlihat sembab pertanda telah lama kau membiarkan matamu mengalirkan kepedihan hatimu. Suar tangismu terdengar tertahan. mungkin Kau takut terdengar orang lain atau karena begitu pedihnya hatimu.
Angin dingin bercampur aroma hujan berhembus masuk dari jendela yg sedari tadi Kau biarkan terbuka, membelai tubuhmu yg masih enggan bergeming dari tempat dudukmu. Dengan tetap menangis kau berjalan menuju jendela dan menutupnya sambil berbisik " Aku tahu bintang, kau juga merasakan kepedihan yg Aku rasakan kini.Semoga mimpiku indah bersamamu.. selamat malam."
Untuk kesekian kalinya kau menghapus air mata yg membasahi pipimu. Kau lirik jam weker yg ada di atas meja belajarmu, pukul 01.00 dini hari. Kau baringkan tubuh lelahmu di atas tempat tidur yg beralaskan sprei merah bermotif boneka. perlahan kau tarik selimut untuk menghalau dingin yg mulai merayapi tubuhmu bahkan menjalar memaksa memasuki hatimu. Kau pejamkan matamu, tapi sesaat kau membukanya kembal. Pandanganmu nanar menatap langit-langit kamar. Namun tidak ingatanmu yg berlari mengingat peristiwa pagi tadi. Perlahan atamu mengabut tanpa kabut mengingat perisriwa itu. Peristiwa yg membuat bekas luka sayatan di hatimu terbuka kembali.
Di gazebo depan kelas, di sekolahmu satu lagi kenyataan pahit harus kau terima. Saat itu kau duduk di kelilingi lima orang yg menyebut didi mereka 'sahabat'mu. Kemudian salah seorang dari merekamengungkapkan sebuah pengakuan yg membuat hatimu kecewa dan terluka. Katanya " Aku berbuat seperti ini karena Aku tak ingin kau terluka.. karena Aku menyayangimu." Tapi apa kau peduli? Tidak, saat itu di hatimu hanya terdapat tanda tanya besar, kenapa Dia melakukan ini padamu? Apa yg salah dari dirimu sehingga orang yg kau anggap telah membantumu  bangkit dari krisis kepercayaan  malah menjauhkanmu setelah kau berhasil bangkit?
Sakit di hatimuyg kembali terasa membuyarkan lamunanmu. Kau benamkan wajahmu ke bantal yg terasa basah oleh air mata kepedihanmu. Sekali lagi kau menutup kelopak matamu. Kelelahan dan kepedihan hatimu berhasil membawamu ke sejenak melupakan peristiwa lara pagi tadi. mengantarkan kau ke dimensi mimpi yg bertolak belakang dg dunia di nyatamu. Di sana, seperti biasa di pagi hari saat kau tiba di sekolah.. di gazebo depan kelasmu tawa ceria lima orang itu menyambut kedatanganmu dan kau pun tersenyum bahagia.
Malam terus beranjak, alunan rintik hujan masih mmbasahi ujung malam yg sunyi. Kau sempat berpesan di setiap tetesnya, terbaca disitu : " Rabb.. tegarkan hatiku melewati ini?!"
Dan malampun kian beranjak...

Minggu, 14 Maret 2010

HajimeMasite....

Let's taLking abOut eVerytHing iN HeRe.... ^_^